Pentingnya Manajemen Resiko (Risk Management)

Saya menulis ini karena hari kemarin saya hampir saja mengalamai bencana besar. Ini bukan bencana gempa bumi, banjir bandang atau angin puting beliung lho. Tapi bencana karena kehilangan data penting di laptop. Dikarenakan notebook nya hang, terpaksa saya hard reset. Namun yang terjadi setelah itu outlook nya tidak bisa dibuka karena file outlook.pst yang merupakan archieve dari semua email hilang. Mungkin juga bisa disebabkan bad sector pada hardisk. Wah semua data penting saya selama 3 tahun hilang. File tersebut bahkan sudah berukuran 2Gigabyte lebih. Bagi saya ini merupakan bencara besar. Untung lah data itu bisa diselamatkan melalui beberapa tools, antara lain software Easy Recovery. Saya salut pada software ini karena sangat handal dalam penyelematan data kita yang hilang, meski hardisk kita sudah terformat bahkan partisi drive kita rusak. Padahal sebelum kejadian saya berencana untuk melakukan backup data ke DVD Rom. Karena saya sangat menyadari bahwa Harta Paling Berharga dalam notebook saya adalah CONTENT-nya (data dan file-file).

Namun itu lah bencana (Disaster). Bencana merupakan kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan bersifat merusak. Karena sifatnya yang tiba-tiba dan tidak diharapkan ini maka itu lah pentingnya perencanaan dalam mengantisipasi terjadinya bencana. Saya bayangkan kejadian di tsuname di Aceh. Semua infrarstruktur hancur yang tentunya ikut menghilangkan semua dokuman dan berkas-berkas. Kantor pemerintahan habis tersapu tsunami. Seandaianya data kependudukan, data pertanahan dll nya hilang maka proses pemulihannya dan aktivitas penyelamatannya akan sangat berat. Mungkin kondisi pemerintah Aceh waktu seperti membangun negara baru dari 0. Oleh karena itu penting sekali bagi pemerintah daerah memiliki data digital yang dapat dibackup secara mudah. Selain itu juga menyiapakan sistem yang mampu meminimalkan resiko ketika terjadi bencana (disaster recovery plan).

Sama seperti dalam organisasi bisnis, sekarang ini manajemen resiko sudah menjadi concern utama. Resiko sendiri pada dasarnya ada 2 sifat, pertama resiko yang sulit dikendalikan dan resiko yang dapat dikendalikan. Resiko yang sulit dikendalikan oleh perusaaan adalah kebakaran, pengrusakan/kriminal. Oleh karena itu untuk melindungi kita bisa gunakan Asuransi. Sedangkan resiko yang dapat dikendalikan misalkan resiko ketika membeli suatu perusahaan, meluncurkan produk baru, dll.

Saya sendiri belum pernah mengikuti seminar/workshop/kuliah mengenai manajemen resiko secara khusus sehingga pemahaman saya masih cukup kurang. Namun seingat saya dari sebuah buku yang pernah saya baca perusahaan harus lah proaktif dalam memperlakukan resiko. Perusahaan juga harus dapat melakukan assestment terhadap resiko dan jenis-jenisnya sehingga nantinya mereka dapat meminimalisir effort dan biaya ketika terjadi losses (kerugian). Contoh : jenis resiko karena Masalah kualitas, maka dampak awal adalah menarik kembali barang bahkan kehilangan pelanggan. Dampak akhir adalah kerugian keuangan dan menurunnya omset/laba.

Ada tahapan dalam pengendalian resiko, yaitu :

1. Kesadaran terhadap resiko; Intinya manajemen perusahaan harus menyadari bahwa dalam bisnis ada resiko. Resiko pun tidak hanya berdampak materi namun juga bisa bersifat strategis, misalkan adanya perubahan kebijakan pemerintah, perubahan tren teknologi atau mungkin dari faktor pelanggan. Dengan kesadaran ini maka diharapkan perusahaan bersifat proaktif dalam perencanaan pengendalian resiko

2. Menentukan prioritas; yaitu menetapkan resiko mana yang memiliki prioritas paling tinggi melalui identifikasi bahaya yang ditimbulkan. Langkah ini adalah upaya untuk mengaudit dan mengukur resiko.

3. Mencegah terjadinya resiko; langkah ini bisa dilakukan melalui
– meminimalkan resiko di tiap aspek organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, dll)
– memindahkan resiko (seperti membeli asuransi untuk melindungi aset)
– menyebarkan resiko (misal dengan portofolio, diversifikasi, membangun subsidiary, dll)

Di perusaaan yang sudah mapan, saat ini sudah banyak yang memiliki bagian khusus seperti Risk Manager yang berfungsi untuk identifikasi, assestmen, monitoring resiko dan membuat langkah dan kebijakan yang diperlukan. Namun memang profesi ini masih terbilang baru.

Mari kita aware terhadap resiko yang ada disekitar kita.

Ditulis oleh,
Yuda Wicaksana Putra

3 thoughts on “Pentingnya Manajemen Resiko (Risk Management)

  1. kita mesti menyadari
    bahwa ne mua bukan salah dari indivdu topun per orangan.
    tu mgkin sedikit cabang dari prmasalahan yg qt lihat n mgkin anda mngalaminya sndiri.
    tapi coba qt telusuri,sbenarnya ksalahan apa yg menyebabkan permsalahan cabang itu ada,,
    n sbenarnya,apa solusi tuk tu mua sbgai akar dari permsalahan yg sudah trlalu banyak terjadi di negara ni..
    n smoga tuk pembaca yg lain ikut meresapi n berfikir..
    smoga di tunjukkan jlan..
    a m i n ^_^

Leave a reply to herdi Cancel reply